Aku melihat percumbuan burung-burung di pagi hari
memanggil kekasihnya di ranting-ranting
menyapa anaknya yang baru lahir
berceloteh tentang perburuannya melawan angin dan badai
mengikuti cahaya fajar dan larik cuaca
serta kesaksian terbatah akan ulah manusia
Burung-burung kecil mengirim kabar berita
nyanyian di dahan-dahan yang tak utuh lagi
jejak anaknya yang pergi meninggalkan sarang
kekasihnya yang tak lagi datang
memaksanya terbang muram sendiri
Percumbuan burung-burung di pagi hari
terkubur sejak malam menggulung bumi
saat dahan-dahan tak tampak lagi
luruh bersama daun-daun terpanggang api
Ohh, nyanyian burung-burung ...
serupa doa yang menuntunku meninggalkan jasad
Saat nafasku mulai terdesak melawan hujan asap
daun-daun jadi abu
ruhku tinggal menunggu waktu...
Percumbuan burung-burung di pagi hari
akan kah esok datang lagi...
Jakarta, 4 Februari 2008
1 komentar:
Love this poem :)
Post a Comment