Dinia. Powered by Blogger.
RSS

Memoar Burung-burung


Aku melihat percumbuan burung-burung di pagi hari
memanggil kekasihnya di ranting-ranting
menyapa anaknya yang baru lahir
berceloteh tentang perburuannya melawan angin dan badai
mengikuti cahaya fajar dan larik cuaca
serta kesaksian terbatah akan ulah manusia

Burung-burung kecil mengirim kabar berita
nyanyian di dahan-dahan yang tak utuh lagi
jejak anaknya yang pergi meninggalkan sarang
kekasihnya yang tak lagi datang
memaksanya terbang muram sendiri

Percumbuan burung-burung di pagi hari
terkubur sejak malam menggulung bumi
saat dahan-dahan tak tampak lagi
luruh bersama daun-daun terpanggang api

Ohh, nyanyian burung-burung ...
serupa doa yang menuntunku meninggalkan jasad
Saat nafasku mulai terdesak melawan hujan asap
daun-daun jadi abu
ruhku tinggal menunggu waktu...

Percumbuan burung-burung di pagi hari
akan kah esok datang lagi...

Jakarta, 4 Februari 2008

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Anonymous said...

Love this poem :)

Post a Comment

Search This Blog