Tepat
seminggu setelah pesan singkatnya yang terputus tanpa kabar berhari-hari,
ponselku berbunyi menampilkan pesan singkatnya di layar. Hm, sepertinya ini bad news.
Semua sudah berakhir,
dan hatiku bisa menerima..
Well,
ini dia ! Jadi tebakanku seminggu lalu bahwa dia sedang gundah atas nasib
cintanya terjawab sudah. Ini tentu bukan kabar menyenangkan bagiku. Kisah cinta
Ning belum genap setahun, baru sekejap aku ikut merasakan semangat meletup Ning,
baru sekejap aku mendengar ning tertawa dan jujur padaku tentang bagaimana ia
merasakan jatuh cinta, bahkan begitu nyaman dengan orang yang dicintainya.
Sumber photo : http://m.ak.fbcdn.net/a6.sphotos.ak/hphotos-ak-snc6/271175_2268829439979_467684_n.jpg
Aku
hendak protes atas hubungannya yang demikian singkat. Tidakkah ada cara untuk
mempertahankan ? Tidakkah ada jalan keluar lain untuk menyelesaikan masalah selain
mengakhiri ? Lalu pesan singkatnya datang lagi.
Nining, 01/07/2012 12 :43
Doesn’t
metter.
We have so many differences,
never
to be together..
I’m looking for real husband
good imam for me and my son
Aku, 01/07/2012
Hope u always be strong, Ning !
I know for sure that
you’ll get a good man, good husband
and good father for your son..
Aku
hanya bisa menghela nafas panjang. Apalagi yang mampu kukatakan, toh keputusan
sudah ditetapkan. Aku mengenal Ning sebagai orang yang selalu komit dengan apa
yang sudah menjadi pilihannya. Aku juga menahan diri untuk banyak bertanya
alasan apa yang membuatnya berpisah, barangkali belum waktunya. Karena ini
hanya akan memaksanya memutar ingatan yang mungkin akan membuatnya makin bersedih.
Perpisahan
memang bukan topik yang enak untuk dikisahkan. Seringkali ada gurat luka
tersisa, yang bahkan waktupun tak mampu melenyapkan bekasnya. Ada yang bilang,
bahwa sakitnya perpisahan bisa sedikit mereda saat mengingat indahnya
pertemuan. Mungkin sebagian benar, tapi sebagian lagi justru berisi penyesalan.
Tapi
beginilah kita, manusia, tak berhenti belajar dari suka cita pertemuan, dari
sedih lara perpisahan, dari hangat nyamannya memiliki, dari dingin bekunya melepaskan,
dari tulus ihlasnya mencintai. Semoga semua ini mendewasakan, membuat kita
menjadi lebih bijak dari sebelumnya.
----
Related Post : Pesan Singkat Ning (part 1)
----
Related Post : Pesan Singkat Ning (part 1)
1 komentar:
didit...mampir ya di blog ku yg msh acak-acakan :)
Post a Comment