Dinia. Powered by Blogger.
RSS

Menolak Tidur

Sepertinya, ada yang salah dengan otakku ! aku tak tahu sejak kapan, tapi akhir-akhir ini rasanya tidak ada sinkronisasi antara otak, hati, dan tubuhku.

Seperti malam kemarin atau malam-malam kemarinnya lagi : setelah seharian beraktivitas, mencurahkan segenap daya, tenaga dan pikiran, lelah merajam tubuhku. Kaki ogah diajak jalan, punggung ingin segera direbahkan, mata merah, kelopak mata terasa berat, mulutpun memberi dukungan dengan menguap beberapa kali tanpa bisa dicegah, lengkap sudah. Siapapun yang melihat gejala ini pasti paham betul kalo aku mengantuk dan harus segera tidur.


Ya! akupun sepakat. Tapi tidak dengan pikiran yang bercokol di otakku. Entah mengapa rasanya otakku menolak untuk tidur, entah mengapa rasanya dia memaksa mataku untuk terus terbuka, menjajah tubuhku untuk melakukan sesuatu, mencari-cari daftar panjang alasan untuk membujukku : tak boleh tidur.




Barangkali bujukan itu berbunyi : Jangan tidur! kau harus pikirkan cara untuk membuatmu menjadi manusia berguna.Jangan tidur! kamu belum belajar lagi hari ini, ada tips bagus di headline koran, majalah, tumpukan kertas-kertasmu yang makin menggunung. Jangan tidur! ada buku-buku hebat yang belum kau tamatkan. Jangan tidur! komposisi musik brilian menunggumu, kau belum mendengarkan tuntas, ayolah..rasakan melodinya, kau tak akan bisa terhanyut jika kau turuti rasa kantukmu itu. Jangan tidur! Film bagus menunggumu. Jangan tidur! bukankah kau ingin menulis lagi ? bukankah kau ingin membuat tulisan istimewa ? ayo, mulailah menulis sekarang. Jangan tidur ! ada mimpi-mimpi yang belum selesai kau ukir, ada banyak pilihan yang belum sempat kau tentukan, ada keputusan hidup yang harus segera kau ambil ... tolong, jangan tidur! Jangan tidur! Jangan Tidur !


Ya Tuhan ... mengapa otakku rasanya sibuk sekali, penuh, meluber. Sialnya saat yang dipilihnya untuk memaksaku berpikir adalah saat menjelang tidur, saat tubuhku sudah memohon-mohon untuk istirah, saat otot-otot penyambungnya lunglai tak berdaya, saat energiku menipis, saat hatiku yang tergugu letih ...


Terjadilah perang itu : otakku VS tubuhku bergumul seru, sedangkan hatiku yang lebih memilih menjadi wasit hanya bisa menunggu siapa yang bakal menyerah, atau dia memilih menjadi mati rasa...
tidak! tidak! ini tidak boleh terjadi. Aku mohon berdamailah semuanya...tidakkah masih ada esok pagi, Otakku yang energik ? jangan kau memaksa tubuh ini, apakah kau akan menghajarnya hingga mati ? tubuh hanya mahluk fana, kita harus bekerjasama untuk memaintance-nya. Jadi tenanglah ! aku pasti akan melakukan apapun yang kau minta : selalu berpikir, belajar, membaca, memimpikan hal-hal baru, menjadi berguna. Aku akan melakukannya. Karena hanya dengan otak dan pikiran inilah aku, sebagai manusia, dikatakan istimewa sebagai mahlukNya.
Jadi, otakku tersayang...bisakah kita tidur sekarang ?







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

fahron said...

apik dyt

Post a Comment

Search This Blog