Dinia. Powered by Blogger.
RSS

JEDA

Resign dari tempat kerja yang hampir lima tahun kutekuni, benar-benar menjadi titik balik bagi hidupku. Setidaknya itulah yang kurasakan saat ini. Bagiku ini adalah pilihan yang berani. Apalagi aku keluar tidak untuk pindah kerja di tempat yang baru. Aku keluar begitu saja, berhenti, memberi titik di akhir kisahku di kantor itu.

Alasan untuk keluar tentu saja bermacam-macam. Sejak dua tahun bekerja di sana, memang hasrat untuk resign tinggi sekali. Mulai dari alasan tidak ada jenjang karir, tidak ada perbaikan income, merasa tidak diperlakukan dengan adil sebagai pekerja, seringkali merasa menjadi robot : melakukan hal-hal rutin yang mengacaukan kreatifitas dan hasrat berkarya. Ini belum ditambah alasan remeh-temeh yang kadang timbul tenggelam bergantung dengan situasi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

USAI

Ini sebenarnya, sajak untuk kawan yang baru saja putus cinta di akhir tahun lalu. Dia menelponku, menangis tersedu, hingga meraung-raung. Kata-katanya berhamburan bersama sesenggukan. Tak jelas apa yang dikatakannya.
Esoknya, kami janji bertemu. Ajaib ! Untuk orang yang habis putus cinta, penampilannya sungguh tidak meyakinkan : dia memakai blus putih casual tanpa lengan, celana hitam bercorak bunga putih tiga per empat, sepatu tali berhak lima senti, rambut panjangnya dibiarkan tergerai, di hias bandana dan poni, melangkah santai, tersenyum rekah menghampiriku. Aku masih terbengong saat membalas pelukan dan cipika-cipikinya.
 Kuhujani dia dengan pertanyaan, seputar putus cintanya. Dia hanya menggeleng, tertawa ngakak. Aku makin bingung. Dia malah heboh sendiri memesan menu makanan : sup jamur, lumpia udang, rostduck, ice cream banana split, lemon tea. Katanya dia butuh banyak energi untuk bercerita padaku, maka dia memesan banyak menu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rumah Kita


Awal Januari 2011 aku, kamu, kamu, dan kita, harus berkemas, meninggalkan rumah, kontrakan petak kecil kita, yang bagiku sekarang rasanya seperti istana. Rumah kontrakan dua kamar itu, yang gentingnya bocor kala hujan, yang membuat kita siaga banjir jika hujan menderas, yang terasnya selalu diseraki daun-daun pohon mangga depan rumah, yang paling sederhana diantara rumah petak di sekelilingnya, ia telah memberi kita tempat untuk menjadi keluarga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Search This Blog