Dinia. Powered by Blogger.
RSS

Rinduku, Bunda ...

Ketika hari jadi demikian melelahkan,
Bunda,
ruang menujumu tiba-tiba saja terasa luas dan jauh
ingin nanda ceritakan tentang sayap-sayap
yang tak henti belajar terbang
mencari setiap celah untuk memperpendek jarak,
mempersempit ruang

Ingin pula nanda ceritakan
tentang wangi kelopak sepanjang jalan,
biru langit, hembus angin dan warna pucuk-pucuk hijau
mengumpulkan keindahan dalam telapak untuk dibawa pulang ke pangkuan

Berharap bisa menghapus letih kening dan sudut matamu...
Bunda...
Memang perjalanan ini tak pernah mudah,
tapi nanda tak gentar
sebab cinta dan doamu menjadi energi tak berbatas
yang tak pernah kehabisan cahaya dalam setiap langkah nanda

Hormat dan Cintaku, Bunda..

Jakarta, Januari 2008

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menolak Tidur

Sepertinya, ada yang salah dengan otakku ! aku tak tahu sejak kapan, tapi akhir-akhir ini rasanya tidak ada sinkronisasi antara otak, hati, dan tubuhku.

Seperti malam kemarin atau malam-malam kemarinnya lagi : setelah seharian beraktivitas, mencurahkan segenap daya, tenaga dan pikiran, lelah merajam tubuhku. Kaki ogah diajak jalan, punggung ingin segera direbahkan, mata merah, kelopak mata terasa berat, mulutpun memberi dukungan dengan menguap beberapa kali tanpa bisa dicegah, lengkap sudah. Siapapun yang melihat gejala ini pasti paham betul kalo aku mengantuk dan harus segera tidur.


Ya! akupun sepakat. Tapi tidak dengan pikiran yang bercokol di otakku. Entah mengapa rasanya otakku menolak untuk tidur, entah mengapa rasanya dia memaksa mataku untuk terus terbuka, menjajah tubuhku untuk melakukan sesuatu, mencari-cari daftar panjang alasan untuk membujukku : tak boleh tidur.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cerita Berawal dari Sini

Bismillahirrahmaanirrahiim...

Fiuff!!aku akan atur napasku sebentar...


Entah mengapa rasanya grogi sekali aku menulis postingan pertamaku ini, setelah sekian lama aku berhenti menulis...ya! sudah lama sekali aku tak menulis, atau katakanlah berbagi cerita dengan tulisan. Barangkali rutinitas sudah begitu kuatnya memenjarakanku, mendesain saraf tubuhku menjadi seperti robot : melakukan segala sesuatu secara otomatis, menciutkan otakku, tak banyak berpikir, hanya bertindak seperti yang sudah diharuskan entah oleh apa, entah oleh siapa...

Tapi, otak kecilku ini ternyata memang mesin supercanggih ciptaan Yang Maha Segalanya, biarpun sudah dikerdilkan sedemikian rupa, ia tetap bisa menyimpan memori, impian, segala rasa yang mulai kebas, berjejalan, dengan volume yg makin bertambah dari waktu ke waktu, meluber ke alam bawah sadar, menjelma hantu bernama kegelisahan, merengsek tidak sabar, saling dorong, saling hantam, hingga akhirnya meledak!!berhamburan...

Maka disinilah aku, dengan grogi memulai lagi bercerita tentang banyak kisah yang tersimpan, memasang kepingan ingatan, mengaktifkan kembali segala rasa, agar aku bisa membaca lagi, mengambil hikmah dan berbagi pada siapa saja ...

Kalimat pertama yang kuingat saat aku terbangun dalam kesadaranku adalah "... jangan pernah menerima ruang-ruang gelap dalam hidup...karena cahaya akan tetap ada, dan kita hanya diminta untuk menekan tombolnya agar tetap menyala .. " Akh! tapi mengapa aku masih lupa siapa yang mengatakan itu padaku...Hm, siapapun dia...terimakasih, sudah membangunkanku dari "tidur panjang" ini..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Search This Blog