Dinia. Powered by Blogger.
RSS

Rinduku, Bunda ...

Ketika hari jadi demikian melelahkan,
Bunda,
ruang menujumu tiba-tiba saja terasa luas dan jauh
ingin nanda ceritakan tentang sayap-sayap
yang tak henti belajar terbang
mencari setiap celah untuk memperpendek jarak,
mempersempit ruang

Ingin pula nanda ceritakan
tentang wangi kelopak sepanjang jalan,
biru langit, hembus angin dan warna pucuk-pucuk hijau
mengumpulkan keindahan dalam telapak untuk dibawa pulang ke pangkuan

Berharap bisa menghapus letih kening dan sudut matamu...
Bunda...
Memang perjalanan ini tak pernah mudah,
tapi nanda tak gentar
sebab cinta dan doamu menjadi energi tak berbatas
yang tak pernah kehabisan cahaya dalam setiap langkah nanda

Hormat dan Cintaku, Bunda..

Jakarta, Januari 2008

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Search This Blog